Harddisk vs SSD gagal kerja storage sebenarnya kerusakannya sama saja walau SSD lebih aman
Berapa banyak harddisk gagal bekerja setelah lama dipakai. Pabrikan menyebut 600 ribu jam, tapi ada saja yang gagal sebelum waktunya. Tapi tingkat rata rata kerusakan harddisk hanya mencapai 1.44% saja. Dibawah ini rangkuman dari Toms untuk kinerja SSD dan Harddisk, diambil dari berbagai nara sumber.
Kerusakan rata rata harddisk dimulai dari tahunn ke 2 dan ke 3, lalu turun di tahun ke 4 dan kembali naik setelah 5 tahun dipakai.

Berbeda dengan pemakaian harddisk kelas enterprise atau harddisk kelas server yang menyebut 1 juta jam kerja. Kerusakan harddisk baru banyak rusak setelah 3 tahun dipakai dan naik lebih banyak yang rusak pada tahun ke 4.
Kerusakan harddisk tidak disebabkan langsung karena suhu panas. Walau ada kemungkinan harddisk gagal kerja karena panas, hubungan panas sangat kecil dibanding kerusakaan selama pemakaian harddisk bekerja.
Bagaimana dengan SSD, mungkin SSD masih baru tapi catatan kerusakan SSD relatif sangat kecil. Jumlahnya hanya separuh SSD gagal kerja dibanding harddisk. Kenyataannya SSD memang ada yang rusak. Contoh produsen boleh menyebut 600 ribu jam kerja SSD mereka, tapi sebelum umur tersebut SSD bisa saja rusak. Harddisk mengunakan disain mekanik dan motor, ada kemungkinan sistem mekanik terjadi kerusakaan. SSD mengunakan chip dan sangat minim mengalami kerusakan. Nyatanya tetap ada yang mengalami kerusakan.
Dibawah ini perbandingkan storage yang dikembalikan ke pabrik karena gagal kerja dari penjualan periode 2009 sampai di servis pada tahun 2010. Kerusakaan SSD dan harddisk berbeda beda. Ada yang mengalami kenaikan ada juga yang mengalami penurunan.
Dibawah ini perbandingkan storage yang dikembalikan ke pabrik karena gagal kerja dari penjualan periode 2010 sampai di servis pada tahun 2011
Data dibawah penjualan SSD dari tahun 2010 dan kembali di servis pada tahu 2011
Teknologi storage harddisk semakin baik, tetapi tidak diketahui berapa jumlah yang dijual dari masing masing model. Dibawah ini sebagai referensi saja kerusakaan yang meningkat dan menurun.
Data diatas hanya gambaran dari catatan yang dibuat. Tidak semua bisa dicatat, seperti SSD Intel tidak memiliki catatan akurat.
Data paling mudah mengetahui kerusakaan SSD vs Harddisk. Bisa diambil dari produk Steadfast Network. Mereka mengunakan 2 perangkat berbeda dari SSD dan harddisk. Menurut data mereka, kerusakan SSD dari 150 unit. Rata rata hanya 1.6% saja setelah 2 tahun pemakaian. Sedangkan harddisk yang digunakan 2800 unit lebih, mengalami kerusakan 5% selama 6 tahun pemakaian.
Data dari perusahaan backbone internet Softlayer mengunakan 5000SSD
Dipasang untuk
Tidak ada data yang tepat apakah harddisk lebih kuat atau SSD lebih tahan lama. Data dibawah ini dari Toms mengambarkan kerusakan SSD dan harddisk memiliki angka yang sama

Pendapat dari tim Google. Harddisk dengan usia diatas 3 tahun sebaiknya diberikan pendingin yang baik. Karena beresiko gagal kerja bila terus mengalami suhu panas di dalam computer.
Data Bianca Schroeder Februari 2016
Teknologi SSD terkait dengan tipe chip NAND Flash. Chip dibuat dengan teknologi pertama SLC, disusul MLC dan terakhir TLC. Ada yang mengatakan tipe TLC sangat lemah, usianya kinerja lebih pendek. Sedangkan SLC lebih tahan lama.
Kerusakan SSD umumnya sangat lambat, dan setiap sel chip mati menyebabkan dimulainya kerusakan SSD. Membuat data tampung storage terus berkurang dengan matinya sel storage setelah berjalan waktu pemakaian. SLC sebelumnya disebutkan lebih handal dari SSD MLC bahkan SSD TLC.
Studi dilakukan oleh Universitas asal Toronto Bianca Schroeder, mengambil sampel data dari data center Google yang memakai SSD SLC selama 6 tahun
Chip NAND SLC atau SSD SLC tidak terbukti lebih tahan lama dibanding MLC. Walau harga SLC jauh lebih mahal dibanding MLC, tingkat kerusakan sama. Kerusakan chip SSD dimulai 4 tahun pemakaian. Tetapi ini adalah data dari data center dimana storage intensif digunkan oleh computer server.
Kerusakaan SSD sama saja seperti harddisk. Kerusakan harddisk di data center mencapai 2-9% pertahun. Sedangkan SSD mencapai 4-10% dan diganti setelah usia 4 tahun pemakaian. Hanya saja SSD di data center lebih sedikit diganti dibanding harddisk
Kerusakan SSD umumnya disebabkan error correction dari data yang disimpan. 30-80% masalah di bad block, dan 2-7% kerusakan pada chip NAND. Harddisk hanya mengalam kerusakan 3,5% karena bad sector selama 32 bulan pemakaian
Tetapi kedua jenis storage mengalami kerusakan yang sama, walau SSD memiliki keunggulan dengan kecepatan tranfer. Harga SSD masih jauh lebih mahal dibanding harddisk, SSD dapat digunakan untuk aplikasi khusus yang membutuhkan kecepatan. Untuk SSD kapasitas besar sebaiknya digunakan untuk storage data permanen. Semakin sering data di tulis (write) umur SSD akan berkurang.
Terpenting adalah membackup data. Setidaknya penguna SSD dan harddisk harus rajin mengamankan data mereka. Karena kedua storage tidak menjamin data anda yang disimpan aman selamanya.
Data diatas sudah dipublikasi tahun 2011, disusul update Schroeder tahun 2016. Mungkin sudah berubah dengan teknologi yang ada saat ini. Data terbaru dari PCworld menyebutkan, SSD sekarang lebih baik. Kerusakan SSD hanya 1.5% sedangkan Harddisk mendekati 5%. Sejauh ini SSD lebih dipercayai dibanding kinerja harddisk. Yang mana yang benar, tentu kita yang harus membuktikan
Kerusakan rata rata harddisk dimulai dari tahunn ke 2 dan ke 3, lalu turun di tahun ke 4 dan kembali naik setelah 5 tahun dipakai.

Berbeda dengan pemakaian harddisk kelas enterprise atau harddisk kelas server yang menyebut 1 juta jam kerja. Kerusakan harddisk baru banyak rusak setelah 3 tahun dipakai dan naik lebih banyak yang rusak pada tahun ke 4.
Kerusakan harddisk tidak disebabkan langsung karena suhu panas. Walau ada kemungkinan harddisk gagal kerja karena panas, hubungan panas sangat kecil dibanding kerusakaan selama pemakaian harddisk bekerja.
Bagaimana dengan SSD, mungkin SSD masih baru tapi catatan kerusakan SSD relatif sangat kecil. Jumlahnya hanya separuh SSD gagal kerja dibanding harddisk. Kenyataannya SSD memang ada yang rusak. Contoh produsen boleh menyebut 600 ribu jam kerja SSD mereka, tapi sebelum umur tersebut SSD bisa saja rusak. Harddisk mengunakan disain mekanik dan motor, ada kemungkinan sistem mekanik terjadi kerusakaan. SSD mengunakan chip dan sangat minim mengalami kerusakan. Nyatanya tetap ada yang mengalami kerusakan.
Dibawah ini perbandingkan storage yang dikembalikan ke pabrik karena gagal kerja dari penjualan periode 2009 sampai di servis pada tahun 2010. Kerusakaan SSD dan harddisk berbeda beda. Ada yang mengalami kenaikan ada juga yang mengalami penurunan.
| Dijual antara 10/1/2009 - 4/1/2010, RMA 10/1/2010 | |||||
|---|---|---|---|---|---|
| 1 TB Hard Drives | Return Rate | 2 TB Hard Drives | Return Rates | SSDs | Return Rate |
| Hitachi Deskstar 7K1000.B | 5.76% | WD Caviar Black WD2001FASS | 9.71% | Intel | 0.59% |
| Hitachi Deskstar 7K1000.C | 5.20% | Hitachi Deskstar 7K2000 | 6.87% | Corsair | 2.17% |
| Seagate Barracuda 7200.11 | 3.68% | WD Caviar Green WD20EARS | 4.83% | Crucial | 2.25% |
| Samsung SpinPoint F1 | 3.37% | Seagate Barracuda LP | 4.35% | Kingston | 2.39% |
| Seagate Barracuda 7200.12 | 2.51% | Samsung EcoGreen F3 | 4.17% | OCZ | 2.93% |
| WD Caviar Green WD10EARS | 2.37% | WD Caviar Green WD20EADS | 2.90% | ||
| Seagate Barracuda LP | 2.10% | ||||
| Samsung SpinPoint F3 | 1.57% | ||||
| WD Caviar Green WD10EADS | 1.55% | ||||
| WD Caviar Black WD1001FALS | 1.35% | ||||
| Maxtor DiamondMax 23 | 1.24% | ||||
Dibawah ini perbandingkan storage yang dikembalikan ke pabrik karena gagal kerja dari penjualan periode 2010 sampai di servis pada tahun 2011
| Dijual antara 4/1/2010 - 10/1/2010, RMA 4/1/2011 | |||||
|---|---|---|---|---|---|
| 1 TB Hard Drives | Return Rate | 2 TB Hard Drives | Return Rate | SSDs | Return Rate |
| Samsung SpinPoint F1 | 5.2% | Hitachi Deskstar 7K2000 | 5.7% | Intel | 0.3% |
| WD Caviar Green (WD10EADS) | 4.8% | WD Caviar Green WD20EADS | 3.7% | Kingston | 1.2% |
| Hitachi Deskstar 7K1000.C | 4.4% | Seagate Barracuda LP | 3.7% | Crucial | 1.9% |
| Seagate Barracuda LP | 4.1% | WD Caviar Black WD2001FALS | 3.0% | Corsair | 2.7% |
| WD Caviar RE3 WD1002FBYS | 2.9% | WD Caviar Green WD20EARS | 2.6% | OCZ | 3.5% |
| Seagate Barracuda 7200.12 | 2.2% | WD Caviar RE4-GP WD2002FYPS | 1.6% | ||
| WD Caviar Black WD1002FAEX | 1.5% | Samsung EcoGreen F3 | 1.4% | ||
| Samsung SpinPoint F3 | 1.4% | ||||
| WD Caviar Black WD1001FALS | 1.3% | ||||
| WD Caviar Blue WD10EALS | 1.3% | ||||
| WD Caviar Green WD10EARS | 1.2% | ||||
Data dibawah penjualan SSD dari tahun 2009 dan kembali di servis pada tahun 2010
| Dijual antara 10/1/2009 - 4/1/2010, RMA 10/1/2010 | |||||
|---|---|---|---|---|---|
| Kerusakan SSD terbanyak | Return Rate | Kerusakan harddisk terbanyak | Return Rate | ||
| OCZ Vertex 2 90 GB | 2.8% | Seagate Barracuda 7200.11 160 GB | 8.62% | ||
| OCZ Agility 2 120 GB | 2.66% | Samsung SpinPoint F1 1 TB | 4.48% | ||
| OCZ Agility 2 90 GB | 1.83% | Hitachi Deskstar 7K2000 | 3.41% | ||
Data dibawah penjualan SSD dari tahun 2010 dan kembali di servis pada tahu 2011
| Dijual antara 4/1/2010 - 10/1/2010, RMA 4/1/2011 | |||||
|---|---|---|---|---|---|
| Kerusakan SSD terbanyak | Return Rate | Kerusakan harddisk terbanyak | Return Rate | ||
| OCZ Agility 2 120 GB | 6.7% | Seagate Barracuda 7200.11 160 GB | 16.0% | ||
| OCZ Agility 2 60 GB | 3.7% | Hitachi Deskstar 7K2000 2 TB | 4.2% | ||
| OCZ Agility 2 40 GB | 3.6% | WD Caviar Black WD2001FASS | 4.0% | ||
Teknologi storage harddisk semakin baik, tetapi tidak diketahui berapa jumlah yang dijual dari masing masing model. Dibawah ini sebagai referensi saja kerusakaan yang meningkat dan menurun.
- Harddisk Seagate Barracuda LP semakin meningkat dari 2.1% ke 4.1%.
- WDC Green WD10ERAS lebih baik dan turun 2,4% menjadi 1.2%.
Data diatas hanya gambaran dari catatan yang dibuat. Tidak semua bisa dicatat, seperti SSD Intel tidak memiliki catatan akurat.
Data paling mudah mengetahui kerusakaan SSD vs Harddisk. Bisa diambil dari produk Steadfast Network. Mereka mengunakan 2 perangkat berbeda dari SSD dan harddisk. Menurut data mereka, kerusakan SSD dari 150 unit. Rata rata hanya 1.6% saja setelah 2 tahun pemakaian. Sedangkan harddisk yang digunakan 2800 unit lebih, mengalami kerusakan 5% selama 6 tahun pemakaian.
Data dari perusahaan backbone internet Softlayer mengunakan 5000SSD
Dipasang untuk
- Intel 64GB X24-E SLC, 3586 unit, hanya 2.19% gagal kerja selama 2 tahun.
- Intel 32GB X25-E SLC, 1340 unit, hanya 1.28% gagal kerja selama 2 tahun.
- Intel 160GB X25-M MLC, 11 unit belum ada yang rusak karena baru dipakai selama kurang dari 1 tahun.
Apa yang perlu kita ketahui dengan SSD
- Umur pemakaian (MTBF) bukan jaminan SSD lebih aman
- Kekuatan kerja SSD yang diumumkan produsen, berbeda dengan angka yang ada di konsumen. Konsumen mengunakan secara praktek, produsen mengunakan angka teori.
- Drive SSD rata rata tidak rusak diawal pemakaian, tapi rusak setelah umur pemakaian lebih lama.
- Teknologi SMART tidak menjamin memberikan peringatan adanya kerusakan pada storage.
- Kerusakan dari penguna Enterprise dan konsumen relatif sama
- Kerusakan akibat suhu panas hanya berdampak kecil sekali bagi storage
Tidak ada data yang tepat apakah harddisk lebih kuat atau SSD lebih tahan lama. Data dibawah ini dari Toms mengambarkan kerusakan SSD dan harddisk memiliki angka yang sama

Kerusakan harddisk dengan panas
Lebih baik harddisk dipasangkan pendingin, dan bekerja pada suhu lebih stabil. Meningkatnya suhu harddisk akan merusak bagian head. Selisih 5 derajat Celcius dapat mengurangi umur harddisk 2 tahun. Panas dapat membuat ketinggian head harddisk menyentuh bagian piring, dampaknya merusak platter harddisk. (National Instrumen)Pendapat dari tim Google. Harddisk dengan usia diatas 3 tahun sebaiknya diberikan pendingin yang baik. Karena beresiko gagal kerja bila terus mengalami suhu panas di dalam computer.
Data Bianca Schroeder Februari 2016
Teknologi SSD terkait dengan tipe chip NAND Flash. Chip dibuat dengan teknologi pertama SLC, disusul MLC dan terakhir TLC. Ada yang mengatakan tipe TLC sangat lemah, usianya kinerja lebih pendek. Sedangkan SLC lebih tahan lama.
Kerusakan SSD umumnya sangat lambat, dan setiap sel chip mati menyebabkan dimulainya kerusakan SSD. Membuat data tampung storage terus berkurang dengan matinya sel storage setelah berjalan waktu pemakaian. SLC sebelumnya disebutkan lebih handal dari SSD MLC bahkan SSD TLC.
Studi dilakukan oleh Universitas asal Toronto Bianca Schroeder, mengambil sampel data dari data center Google yang memakai SSD SLC selama 6 tahun
Chip NAND SLC atau SSD SLC tidak terbukti lebih tahan lama dibanding MLC. Walau harga SLC jauh lebih mahal dibanding MLC, tingkat kerusakan sama. Kerusakan chip SSD dimulai 4 tahun pemakaian. Tetapi ini adalah data dari data center dimana storage intensif digunkan oleh computer server.
Kerusakaan SSD sama saja seperti harddisk. Kerusakan harddisk di data center mencapai 2-9% pertahun. Sedangkan SSD mencapai 4-10% dan diganti setelah usia 4 tahun pemakaian. Hanya saja SSD di data center lebih sedikit diganti dibanding harddisk
Kerusakan SSD umumnya disebabkan error correction dari data yang disimpan. 30-80% masalah di bad block, dan 2-7% kerusakan pada chip NAND. Harddisk hanya mengalam kerusakan 3,5% karena bad sector selama 32 bulan pemakaian
Mana yang lebih tahan lama, SSD atau harddisk
Baik SSD vs Harddisk kedua jenis storage memiliki resiko yang sama. Terpenting dari garansi yang diberikan, bila rusak maka bisa di servis dan mendapatkan pengantian. SSD memiliki keuntungan lebih cepat dibanding harddisk. Kecepatan model low end SSD saja sudah 2x lebih cepat dari harddisk. Sedangkan model high end SSD mencapai 3x lebih cepat dari harddisk.Tetapi kedua jenis storage mengalami kerusakan yang sama, walau SSD memiliki keunggulan dengan kecepatan tranfer. Harga SSD masih jauh lebih mahal dibanding harddisk, SSD dapat digunakan untuk aplikasi khusus yang membutuhkan kecepatan. Untuk SSD kapasitas besar sebaiknya digunakan untuk storage data permanen. Semakin sering data di tulis (write) umur SSD akan berkurang.
Terpenting adalah membackup data. Setidaknya penguna SSD dan harddisk harus rajin mengamankan data mereka. Karena kedua storage tidak menjamin data anda yang disimpan aman selamanya.
Data diatas sudah dipublikasi tahun 2011, disusul update Schroeder tahun 2016. Mungkin sudah berubah dengan teknologi yang ada saat ini. Data terbaru dari PCworld menyebutkan, SSD sekarang lebih baik. Kerusakan SSD hanya 1.5% sedangkan Harddisk mendekati 5%. Sejauh ini SSD lebih dipercayai dibanding kinerja harddisk. Yang mana yang benar, tentu kita yang harus membuktikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar